melleFARM

farm concept
Searching...

MENGENAL KAMBING

14.02








Jenis-jenis kambing yang ada di Indonesia.
1.   Kambing Kacang
Kambing Kacang adalah ras unggul yang pertama dikembangkan di Indonesia.
Ciri-ciri kambing kacang :


  • Tubuh kambing relatif kecil dengan kepala ringan dan kecil.
  • Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek.
  • pada umumnya memiliki warna bulu tunggal putih, hitam, coklat, atau kombinasi ketiganya.
  • Kambing jantan maupun betina memiliki dua tanduk pendek.
  • Berat tubuh jantan dewasa dapat mencapai 30 kg, serta betina dewasa mencapai 25 kg.
  • Tinggi yang jantan 60 – 65 cm, sedangkan yang betina 56 cm.
  • Memiliki bulu pendek pada seluruh tubuh, kecuali pada ekor dan dagu, pada kambing jantan juga tumbuh bulu panjang sepanjang garis leher, pundak dan punggung sampai ekor dan pantat.
Kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia yang dapat pula ditemukan di Malaysia dan Filipina. Perkembangan kambing Kacang sangat cepat, bahkan pada umur 15-18 bulan sudah dapat menghasilkan keturunan. Kambing ini cocok digunakan sebagai penghasil daging dan kulit.
Kambing kacang bersifat prolifik (sering melahirkan kembar 2 atau 3), lincah, tahan terhadap berbagai kondisi, dan mampu beradaptasi dengan baik di berbagai lingkungan yang berbeda, termasuk dalam kondisi pemeliharaan yang sangat sederhana. Bulu kambing kacang cukup pendek dan berwarna hitam, coklat, putih atau campuran ketiga warna tersebut.
New Picture
2.   Kambing Etawa (Kambing Jamnapari)
Kambing Etawa atau dikenal juga dengan nama Kambing Jamnapari, merupakan jenis kambing unggul yang memiliki dua tipe fungsi yaitu sebagai kambing penghasil susu maupun kambing penghasil daging.
Ciri-ciri kambing Etawa :
  1. Badannya besar, tinggi gumba kambing jantan 90 cm hingga 127 cm dan yang betina mencapai 92 cm.
  2. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina hanya mencapai 63 kg.
  3. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah.
  4. Dahi dan hidungnya cembung.
  5. Kambing jantan maupun betina bertanduk pendek.
  6. Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari
New Picture (2)
3.   Kambing PE (Peranakan Etawa)

Kambing ini merupakan hasil persilangan kambing Etawa (asal India) dengan kambing lokal / Kacang. Kambing PE dimanfaatkan sebagai penghasil daging dan susu (perah). Penampilan kambing PE mirip dengan kambing ettawa, tetapi peranakan tubuhnya lebih kecil. Peranakan yang penampilannya mirip kambing kacang disebut bligon atau jawarandu,yang merupakan tipe bligon atau jawarandu,yang merupakan tipe pedaging.
Karakteristik kambing PE, antara lain bentuk muka cembung melengkung dan dagu berjanggut, terdapat gelambir di bawah leher yang tumbuh dari sudut janggut, telinga panjang, lembek, menggantung, dan ujungnya agak berlipat, ujung tanduk agak melengkung, tubuh tinggi, pipih, bentuk garis punggung mengombak ke belakang sedangkan bulu tumbuh panjang di bagian leher, pundak, punggung, dan paha. Bulu paha panjang dan tebal.
New Picture (3) 
Ciri-ciri kambing Peranakan Etawa (PE) :
  1. Warna bulu belang hitam, putih, merah, coklat dan kadang putih.
  2. Badannya besar sebagaimana Etawa, bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina mencapai 63 kg.
  3. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah, bergelambir yang cukup besar
  4. Dahi dan hidungnya cembung.
  5. Kambing jantan maupun betina bertanduk kecil/pendek.
  6. Daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu panjang
  7. Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari
4.  Kambing Jawarandu (Bligon, Gumbolo, Koplo, Kacukan)
Kambing Jawarandu adalah kambing Peranakan Etawa (PE) yang penampilannya mirip dengan kambing Kacang).
Ciri-ciri Kambing Jawarandu :
  1. Memiliki tubuh lebih kecil dari kambing ettawa, dengan bobot kambing jantan dewasa dapat lebih dari 40 kg, sedangkan betina dapat mencapai bobot 40 kg.
  2. Baik jantan maupun betina bertanduk.
  3. Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.
  4. Baik jantan maupun betina merupakan tipe pedaging dan penghasil susu
New Picture (4)
5.   Kambing Boer
Kambing Boer aslinya berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak teregristrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata “Boer” artinya petani. Kambing Boer merupakan kambing pedaging yang sesungguhnya karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Pada umur 5-6 bulan, berat badan kambing ini sudah mencapai 35-45 kg dan sudah siap untuk dipasarkan. Namun, jika dibiarkan sampai usia dewasa (2-3 tahun), bobot badan kambing jantan bisa mencapai 120 kg.
Kambing boer bertubuh panjang dan lebar, keempat kaki sangat pendek, warna kulit cokelat, berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, serta kepala berwarna cokelat kemerahan atau cokelat muda hingga cokelat tua. Beberapa kambing boer memiliki garis putih ke bawah di wajahnya. Kambing ini mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, dan memiliki daya tahan tubuh yang sangat bagus.
Kambing boer yang ada di Indonesia sudah banyak mengalami persilangan dengan kambing lokal Indonesia. Istilah “kambing boer bangsa murni” akan digunakan oleh registrasi kambing boer Indonesia jika seekor kambing sudah mencapai paling tidak generasi kelima baik dari sisi induk maupun pejantan, berdasarkan catatan silsilahnya. Salah satu contoh hasil persilangan kambing boer adalah boerka yang merupakan hasil persilangan dengan kambing kacang
New Picture (5)
6. Kambing Saanen
Kambing Saanen ini aslinya berasal dari lembah Saanen, Swiss (Switzerland) bagian barat.
Ciri-ciri kambing Saanen :
  1. Bulunya pendek berwarna putih atau krim dengan titik hitam di hidung, telinga dan di kelenjar susu.
  2. Hidungnya lurus dan muka berupa segitiga.
  3. Telinganya sederhana dan tegak ke sebelah dan ke depan.
  4. Ekornya tipis dan pendek.
  5. Jantan dan betinanya bertanduk.
  6. Berat dewasa 68-91 kg (Jantan) dan 36kg – 63kg (Betina), tinggi ideal kambing ini 81 cm dengan berat 61 kg, di saat tingginya 94 cm beratnya 81 kg.
  7. Produksi susu 740 kg/ms laktasi.
Kambing Sanaen
7.   Kambing Gembrong
Kambing gembrong merupakan keturunan kambing angora yang sudah menjadi ras tersendiri di Bali. Kambing ini berwarna putih, jantan dan betinanya bertanduk, telinga rebah, serta bulunya lebat dan panjang (terkenal dengan istilah mohar). Berat kambing gembrong bisa mencapai 32-45 kg/ekor. Pemeliharaan dilakukan semi-intensif dengan melepasnya di pekarangan dan malam hari tidur di kandang
Kambing Gembrong terdapat di kawasan Timur pulau Bali, terutama di Kabupaten Karangasem.
Ciri khas kambing Gembrong jantan berbulu panjang lebat dan mengkilap, yang tumbung mulai dari kepala hingga ekor. Bila dibiarkan, panjang bulu bisa mencapai 25 – 30 cm. Setiap 12 – 16 bulan sekali, bulunya mesti dicukur. Jika tidak, bulu bagian kepala dapat menutupi mata dan telinga, sehingga akan mempersulit kambing saat makan.
Kambing Gembrong
8.   Kambing Boerawa
Kambing Boerawa merupakan hasil persilangan antara kambing Boer jantan dan kambing Peranakan Etawa (PE) betina. Kambing hasil persilangan ini mulai berkembang dan banyak jumlahnya di provinsi Lampung. Walaupun upaya persilangan antara kambing Boer dan kambing lokal telah dilakukan di beberapa provinsi seperti Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
Kambing Borawa
9.   Kambing Muara
Kambing Muara dijumpai di daerah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara. Dari segi penampilannya kambing ini nampak gagah, tubuhnya kompak dan sebaran warna bulu bervariasi antara coklat kemarahan, putih dan hitam. Bobot kambing Muara ini lebih besar dari kambing kacang. Kambing Muara ini sering beranak dua sampai empat sekelahiran (prolifik)
Kambing Muara
10. Kambing Kosta
Lokasi penyebaran kambing Kosta ada di sekitar Jakarta dan Propinsi Banten. Kambing ini mempunyai bentuk tubuh sedang, hidung rata dan kadang ada yang melengkung, tanduk pendek, bulu pendek. Kambing ini dulunya terbentuk dari persilangan kambing Kacang dan Kambing Khasmir (kambing import).
Warna kambing Kosta adalah coklat tua, coklat muda, coklat merah, abu-abu sampai hitam. Pola warna tubuh umumnya terdiri dua warna, dan bagian belang umumnya didominasi oleh warna putih.
Kambing Kosta 
11. Kambing Marica
Kambing Marica adalah suatu variasi lokal dari kambing Kacang yang terdapat di Propinsi Sulawesi selatan, dan merupakan salah satu genotipe kambing asli Indonesia yang menurut laporan FAO sudah termasuk kategori langka dan hampir punah (endargement).
Ciri yang paling khas pada kambing ini adalah telinyanya tegak dan relatif kecil pendek dibanding telinga kambing Kacang. Tanduk pendek dan kecil serta kelihatan lincah dan agresif.
Kambing Marica
12. Kambing Samosir (Kambing Putih, Kambing Batak)
Berdasarkan ukuran morfologik tubuh, kambing spesifik lokal Samosir ini hampir sama dengan kambing Kacang yang ada di Sumatera Utara. Yang membedakannya terhadap kambing Kacang yaitu penotipe warna tubuh yang dominan putih. Dengan hasil observasi 39,18% warna tubuh putih dan 60.82% warna tubuh belang putih hitam. Pemberian nama kambing Samosir pada saat ini masih secara lokal dan dikenal dengan nama Kambing Putih atau Kambing Batak.
Kambing Samosir
13. Kambing Jenis Lain
  1. Kambing Anglo nobian
Berasal dari daeran Nubia di Timur Laut Afrika. Ciri-ciri kambing ini yaitu bobot tubuh cukup besar, telinga menggantung, dan ambing besar. Bulunya berwarna hitam, merah, cokelat, putih, atau kombinasi warna-warna tersebut. Bobot badan kambing jantan mencapai 90 kg dan kambing betina 70 kg. Produksi susu 700 kg per periode laktasi.
  1. Kambing Benggala
Kambing benggala diduga merupakan hasil persilangan kambing black benggala dengan kambing kacang. Kambing ini tersebar di daerah sekitar pulau timor dan  pulau flores di propinsi nusa tenggara timur.

0 komentar :

Posting Komentar